Evaluasi Pilkada Serentak, Ahmad Kanedi: Proses Lambat Karena Anggaran

Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Ahmad Kanedi SH MH, mengevaluasi sekaligus mengkritisi pelaksanaan Pilkada Serentak Februari lalu, bahwa semua proses Pilkada Serentak 2017 sangat lambat disebabkan anggaran yang sangat lama cair.
“Semua proses Pilkada Serentak, khususnya yang terjadi di Bengkulu sangat lambat berjalan, ini karena terjadi masalah pencairan dana. Pencairan dana di tingkat kabupaten sangat lambat”. Ujarnya dalam Rapat Kerja Komite I DPD RI bersama Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, di Ruang Komite I DPD RI (07/03/2017).
Kanedi menambahkan bahwa hal ini tidak boleh lagi terulang, dan harus menjadi bahan evaluasi agar tidak terjadi lagi hal serupa di Pilkada Serentak Tahun 2018. Menurutnya jika ini terulang maka dari tahun-ketahun Pilkada Serentak tetap meninggalkan masalah.
Disamping itu, Kanedi juga menilai bahwa fenomena yang terjadi terkait calon tunggal pada pilkada serentak kali ini semakin baik, karena banyak yang menjadi calon tunggal di setiap daerah.
“Saya pribadi lebih sepakat jika calon tunggal ini tetap ada. Hal ini sudah lama terjadi di Bengkulu. Bengkulu sudah mengawali. Jadi hal ini tidak perlu lagi dirubah. Kalau hanya ada satu calon, ya satu saja”. Tandasnya.
Selain persoalan pilkada, Anggota DPD RI yang dikenal sangat akrab sekali dengan masyarakat Bengkulu ini juga mempertanyakan PP 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Dimana banyak ASN di Bengkulu tiba-tiba tidak ada pekerjaan atau dinonaktifkan karena adanya perampingan pada perangkat daerah.
“Baru saja saya dihubungi dari masyarakat Bengkulu terkait banyaknya ASN yang non-job, agar ini langsung saya sampaikan ke Pak Menteri. Di Bengkulu, pak menteri, ada seorang ibu yang tidak menjabat lagi sebagai PNS, dia tiba-tiba non job. Ibu itu menangis dan bilang ke saya bahwa dia tidak bisa lagi membayar uang sekolah anak-anaknya”. Ungkap Kanedi. (fh)